Pada dasarnya sumber pinjaman negara itu
dapat dikelompokkan menjadi 3 sumber:
- Individu dalam masyarakat,
Pemberian pinjaman oleh para individu
dengan cara mereka membeli obligasi negara. mi dapat mempengaruhi pola konsumsi
dan pola tabungan para individu yang bersangkutan. Pada umumnya orang tidak
akan mengurangi konsumsi sekedar untuk membeli obligasi negara, tetapi mereka
akan mengurangi tabungan mereka un tuk niembeli obligasi. Sesungguhnya ada
beberapa alternatif penggunaan dana tabungan yaitu dana ini dapat dipakai untuk
perluasan usaha, atau disimpan dalam bentuk uang kas yang menganggur untuk keperluan
spekulasi. Alternatif-alternatif ini tidak dipilih karena obligasi memberikan
hasil atau pendapatan lebih tinggi dalam bentuk bunga daripada
alternatif-alternatif lain tersebut. Satu alternatif lain lagi ialah pembelian
surat berharga bukan obligasi negara. Pembelian obligasi negara akan menekan
harga surat berharga yang lain seperti surat-surat saham dan ini akan
meningkatkan tingkat hunga sehingga menekan keinginan mengadakan investasi dan
menghambat ekspansi perusahaan.
- Sektor perusahaan dan
Pemerintah dapat pula menjual surat
obligasi negara kepada perusahaan asuransi dan sebagainya yang bukan bank.
Pembelian obligasi oleh perusahaan jenis ini dilakukan dengan menggunakan dana
yang mengganggur yang seharusnya dapat pula dipakai untuk membeli surat-surat
saham dan lain sebagainya. Sebagai akibat dan pembelian obligasi itu, maka kemungkinan
perluasan usaha perusahaan-perusahaan yang ingin menjual saham jadi terhambat
karena kekurangan dana. Hal mi hanya dapat terjadi bila obligasi negara itu
benar-benar menarik dengan memberikan hasil yang tinggi dibanding dengan
tingkat deviden yang diperoleh sehagai hasil memegang saham.
- Bank Umum
Bank umum karena kemampuannya memberikan
kredit berbeda dengan lembaga keuangan lain maka mi dapat menciptakan tenaga
beli baru dengan mendasarkan pada deking (reserve)
yang di punyai. Bank Sentral memberikan pedoman bahwa untuk memburi kan kredit,
bank umum harus punya deking misalnya sctinggi 20% (reserve requirement 20%).
Dengan pembelian obligasi negara berarti
bank umum mempunyai tambahan deking sehingga dengan reserve requirement setinggi 20%, maka dapat diciptakan uang giral
sebanyak lima kali lipat. Jadi cara ini tidak mempunyai sifat menurunkan pendapatan nasional.
- Bank Sentral.
Pemerintah dapat menjual obligasi kepada
Bank Sentral. Tindakan ini juga menciptakan tenaga beli seperti halnya bila
pemerintah menjual obligasi kepada Bank umum. Bank Sentral membuka rekening
pemerintah dan seolah-olah pemerintah mempunyai simpanan di Bank Sentral. Kalau
kemudian pemerintah mengambil uang dan Bank dan melakukan pembayaran kepada
individu-individu dalam masyarakat dan bila para individu menyimpan dana itu di
Bank umum, maka ini akan merupakan deking bagi Bank umum sehingga Bank umum
dapat menciptakan kredit yang akhirnya berbentuk uang giral. Jadi pinjaman
pemerintah dan Bank Sentral tidak akan bersifat menekan tingkat pendapatan
nasional
.
Pinjaman Luar Negeri sebagai Sumber Kapital
Di
sebagian besar negara-negara sedang berkembang, kemungkinan bagi akumulasi
kapital terbatas karena di samping rendahnya produktivitas juga karena
tingginya tingkat konsumsi baik untuk sektor swasta maupun sektor pemerintah
yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk dan adanya efek pamer inter Low level equiibirum trap atau
perangkap keseimbangan pendapatan yang rendah diartikan pula sebagai tingkat
pendapatan yang menjalin adanya keseimbangan antara laju pertumbuhan penduduk
dan laju pertumbuhan pendapatan pada tingkat yang rendah dan dalam kedudukan
yang stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar