(Time Value Of Money)
1.
Pengertian
Dunia
bisnis adalah aktivitas uang sebagai. Kapital akhir periode (K2)
harus lebih besar dari pada kapital awal periode (K1), itu artinya bisnis
memperoleh laba, atau dapat dikatakan bahwa K1 adalah nilai uang sekarang
(present value) & K2 adalah nilai uang di masa mendatang (future value).
Jembatan
yg menghubungkan K1 & K2 adalah tingkat bunga. Dengan demikian, time value
of money berhubungan erat dengan perhitungan bunga, hasil investasi di masa
mendatang, & nilai tunai hasil investasi. Ia menjadi alat penting dalam
berbagai keputusan keuangan terutama dalam menilai :
1.
arus kas, pertumbuhan, & nilai perusahaan
2.
nilai akan datang (future value)
3.
periode ganda ( multiple periode)
2. Nilai Uang Masa Mendatang
Nilai uang di masa mendatang (future value) ditentukan
oleh tingkat suku bunga tertentu yang berlaku di pasar keuangan. Misalnya suku
bunga di pasar keuangan adalah 10% per tahun. Nilai uang masa mendatang dapat
dihitung sbb pada table 2.1
Table 2.1
Perhitungan nilai
uang masa mendatang berdasarkan
Tingkat bunga 10%
per tahun
(Perhitungan
dalam Rupiah)
Tahun
|
(1)
Jumlah nilai
tunai
Pada awal tahun
|
(2)
Bunga yang diperoleh
(1) x (0.10)
|
(3)
Jumlah nilai
masa mendatang pada akhir tahun
(1) x (1+ 0,10)
FVr,n
|
1
2
3
4
5
|
1.000,00
1.100,00
1.210,00
1.331,00
1.464,00
|
100,00
110,00
121,00
133,10
146,41
|
1.100,00
1.210,00
1.331,00
1.464,10
1.610,51
|
Keterangan : FV = Future Value (nilai masa mendatang); r = Tigkat bunga; n
= tahun(periode waktu)
Table 2.2
Faktor Bunga
untuk Nilai Masa Mendatang
Periode
(n)
|
FVIFr,n
= (1 + r )n
|
|||
0
%
|
5
%
|
10
%
|
15
%
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
|
1.0500
1.1025
1.1576
1.2155
1.2763
1.3401
1.4071
1.4775
1.5513
1.6289
|
1.1000
1.2100
1.3310
1.4641
1.6105
1.7716
1.9487
2.1436
2.3579
2.5937
|
1.1500
1.3225
1.5209
1.7490
1.0114
2.3131
2.6600
3.0590
3.5179
4.0456
|
Keterangan : FV = Future Value (nilai masa mendatang); r = Tigkat bunga; n
= tahun(periode waktu)
Tingkat Bunga 5%
Rp 1 pada awal tahun akan menjadi Rp 1,0500 pada akhir tahun ke 1 dan
menjadi Rp 1,6289 pada akhir tahun ke 10
Tingkat Bunga 10%
Rp 1 pada awal tahun akan menjadi Rp 1,1000 pada akhir tahun ke 1 dan menjadi
Rp 2,5937 pada akhir tahun ke 10
Tingkat Bunga 15%
Rp 1 pada awal tahun akan menjadi Rp 1,1500 pada akhir tahun ke 1 dan
menjadi Rp 4,0456 pada akhir tahun ke 10
Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh
sebab itu, kaum pemilik uang (kaum Kapitalis) pola pikir dan perilakunya
bertumpu pada tingkat suku bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan
membungakan uangnya atau mendepositokan uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia
akan meminjam uang untuk aktivitas bisnis.
3. Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai sekarang ialah nilai saat ini pada proyeksi uang kas masuk bersih
(net cash flow) di masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa mendatang
adalah proyeksi hasil investasi. Rumusnya yaitu :
1. Laba
bersih ( Earning After Tax) +
(Penyusutan Aktiva Tetap) + [Bunga X (1-Tax)] atau disingkat EAT + Depreciation
+ Interest(1-T)
2. Laba
Oprasi (Earning before Interest & Tax
Atau EBIT) X (1-Tax) + Penyusutan aktiva Tetap, atau disingkat EBIT (1-T) +
Depreciation.
3. Laba
sebelum penyusutan,Bunga, dan pajak (atau Earning
before depreciation, Interest, and Tax atau EBIT atau EBITDA) X (1-Tax) + (
Tax X Depreciation) atau disingkat EBIT atau EBITDA (1-T) + T(Dep.)1
Suatu
investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling tidak
sama dengan tingkat hasil investasi di pasar (atau Rm) yang jharus
lebih besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko (atau
Rf). Misalnya tingkat hasil pasar 20 %, itu lazim disebut “ Tingkat
Diskonto” artinya alat untuk mengitung nilai tunai dari suatu hasil investasi
di masa mendatang.
Misal,
investasi pada awal tahun Rp 1000, pada akhir tahun nilainya harus sebesar Rp
1200 pada tingkat diskonto 20%. Inilah yang disebut nilai masa mendatang (future Value). Sebaliknya, jika di masa
mendatang akan menerima Rp 1200 pada tingkat diskonto 20% maka nilai
sekarangnya adalah sebesar Rp 1000.
Table 2.3
Nilai sekarang
dari factor bunga
PVIFr,n = 1 =
{(1 / 1 + r)}n
(1 + r)n
Periode
(n)
|
Rate
|
|||
0%
|
5%
|
10%
|
15%
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
|
0,9524
0,9070
0,8638
0,8227
0,7835
0,7462
0,7107
0,6768
0,6446
0,6139
|
0,9091
0,8264
0,7513
0,6830
0,6209
0,5645
0,5132
0,4665
0,4241
0,3855
|
0,8696
0,7561
0,6575
0,5718
0,4972
0,4323
0,3759
0,3269
0,2843
0,2472
|
Keterangan
tabel 2.3
1) PVIF
= Present Value of Interest Factor
(Nilai Sekarang dari Faktor Bunga)
2)
Nilai uang
masa mendatang (akhir tahun ke 1) = Rp 1, nilai tunainya pada awal tahun ke 1 =
Rp 0,9524, sedangkan nilai uang masa
mendatang (akhir tahun ke 10) = Rp 1, nilai tunainya saat ini pada awal tahun
ke 1 = Rp 0,6139, pada tingkat suku bunga 5% per tahun.
3)
Nilai uang
masa mendatang (akhir tahun ke 1) = Rp 1, nilai tunainya pada awal tahun ke 1 =
Rp 0,9091, sedangkan nilai uang masa mendatang (akhir tahun ke 10) = Rp 1,
nilai tunainya saat ini pada awal tahun ke 1 = Rp 0,3855, pada tingkat suku
bunga 10% per tahun.
4)
Nilai uang
masa mendatang (akhir tahun ke1) = Rp 1, nilai tunainya pada awal tahun ke 1 =
Rp 0,8696, sedangkan nilai uang masa mendatang (akhir tahun ke 10) = Rp 1,
nilai tunainya saat ini pada awal tahun ke 1 =Rp 0,2472, pada tingkat suku
bunga 15% per tahun.
5)
Makin tinggi
tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang sekarang pada rencana penerimaan
uang di masa depan.
4. ANUITAS
Anuitas adalah
serangkaian pembayaran atau penerimaan uang dalam jumlah yang sama besarnya
sepanjang periode tertentu. Pembayaran atau penerimaan dapat terjadi pada awal
tahun atau pada akhir tahun.
4.1 Nilai yang
Akan Datang dari Suatu Anuitas
Nilai yang
Akan Datang dari Anuitas Biasa (Pembayaran atau penerimaan dilakukan pada akhir
tahun).
Tabel 2.4
Nilai yang akan datang anuitas biasa, @ 10%
Terima/Bayar Anuitas Nilai
Tahun (Rp) @ 10% (Rp)
|
Awal
tahun
Akhir tahun
1 1.000 a(1+r)2 =
1.000(1+0,10)n-1 1.210
Akhir tahun
2 1.000 a(1+r)1 =
1.000(1+0,10)n-2
1.100
Akhir tahun
3 1.000 a(1+r)0 =
1.000(1+0,10)n-3 1.000
Nilai
yang Akan Datang Anuitas @ 10% atas Rp 1.000 3.310
|
4.2 Nilai yang Akan Datang dari Jatuh Tempo Anuitas
Pembayaran
atau penerimaan dilakukan pada awal tahun (Annuity
Due)
Tabel 2.5
Nilai yang akan datang anuitas jatuh tempo, @ 10%
Terima/Bayar Anuitas Nilai
Tahun (Rp) @ 10% (Rp)
|
Awal
tahun 1.000 a(1+r)3 =
1.000(1+0,10)n
1.331
Akhir tahun
1 1.000 a(1+r)2 = 1.000(1+0,10)n-1 1.210
Akhir tahun
2 1.000 a(1+r)1 =
1.000(1+0,10)n-2 1.100
Akhir
tahun 3
Nilai
yang Akan Datang Anuitas @ 10% atas Rp 1.000 3.641
|
4.3 Nilai Sekarang dari Suatu Anuitas
Nilai
Sekarang Anuitas Biasa @ 10%
Tabel 2.6
Nilai sekarang
anuitas biasa, @ 10%
Terima/Bayar
Anuitas
Nilai
Tahun (Rp) @ 10% (Rp)
|
Awal tahun 0
Akhir tahun
1 1.000 a[1/(1+r)]1 909,09
Akhir tahun
2 1.000 a[1/(1+r)]2 826,45
Akhir tahun
3 1.000 a[1/(1+r)]3 751,31
Nilai
Sekarang Anuitas @ 10%
2.486,85
|
Tabel
2.7
Nilai sekarang anuitas jatuh tempo, @ 10%
Terima/Bayar Anuitas Nilai
Tahun (Rp) @ 10% (Rp)
|
Awal tahun 1.000 a 1.000,00
Akhir tahun
1 1.000 a[1/(1+r)]1 909,09
Akhir tahun
2 1.000 a[1/(1+r)]2 826,45
Akhir tahun
3
Nilai
Sekarang Anuitas @ 10%
2.735,54
|
5.Arus Kas Masuk yangTidak Sama Jumlahnya
Pada
umumnya arus kas suatu investasi tidak sama jumlah di masa mendatang. Hal itu
disebabkan karena pengaruh pendapatan, beban, penyusutan, pajak, inflasi, dsb.
Nilai tunai arus kas masuk yang tidak sama jumlah dapat disajikan berikut ini.
Tabel 2.8
Nilai Tunai Arus Kas Masuk yang Tidak Sama Besar, @10%
Periode
|
Arus Kas
Masuk
(Rp)
|
PVIF
10 % n
|
Nilai Tunai Setiap
Arus Kas Masuk (Rp)
|
1
2
3
4
5
6
7
|
100
200
300
500
400
600
200
|
0,9091
0,8264
0,7513
0,6830
0,6209
0,5645
0,5132
|
90,91
165,28
225,39
341,50
248,36
338,70
102,64
1.512,72
|
Tabel 9
Skedul Amortisasi Pinjaman (Rp. 100 @ 12%) 3 Tahun
Diamortisasi secara Tahunan
(Perhitungan
Dalam Rupiah )
Tahun
|
(1)
Pembayaran
|
(2)
Bunga
(0,12) x
(4)]
|
(3)
Pembayaran
Pokok
Pinjaman
(1) – (2)]
|
(4)
Sisa Saldo
pada Akhir Tahun
|
0
1
2
3
|
-
41,64
41,64
41,64
124,92
|
-
12,00
8,45
4,47
24,90
|
-
29,64
33,19
37,17
100,00
|
100,00
70,36
37,17
= 0
|
Tabel
2.10
Amortisasi
Bulanan Pinjaman Rumah ( Rp 100 @ 12%)
Selama
3 Tahun (360 Bulan)
(Perhitungan
Dalam Rupiah)
1Bulan
|
Pembayaran
|
Bunga
(0,01) x
(4)]
|
Pembayaran
Pokok
Pinjaman
|
Sisa Saldo
pada Akhir
Tahun
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
0
1
2
3
-
-
-
359
360
|
-
1.028,61
1.028,61
1.028,61
-
-
-
1.028,61
1.028,61
370.299,60
|
-
1.000,00
999,71
999,42
-
-
-
-
10,81
270.299,60
|
-
28,61
28,90
29,19
-
-
-
-
1.018,43
100.000,00
|
-
100.000,00
99.971,39
99.924,49
99.913,30
-
-
-
1.028,43
0
|
Sumber:
Weston dan Copeland (1995:70), Edisi Bahasa Indonesia
Keterangan:
0,01 atau 1% = (12% / 12), atau bunga bulanan
Tabel 2.11
Perhitungan Bunga Majemuk 10% per Tahun
Dengan
Pemajemukan Setengah – Tahun
(Perhitungan
Dalam Rupiah)
Periode
|
Periode
Jumlah
Awal (Po)
|
(1+r)
|
Jumlah Akhir
(FVr,n)
|
1
2
|
1.000,00
1.050,00
|
1,05
1,05
|
1.050,00
1.102,50
|
Sumber:
Weston dan Copeland (1995:72), Edisi Bahasa Indonesia
Keterangan:
0,5 = (10% / 2); FV = Future Value (Nilai masa mendatang); n = waktu atau
periode
Tabel 2.12
Pemajemukan
Ganda (Multiple Compounding) Selama
Satu Tahun
Keterangan
|
Tingkat
Bunga
|
Nilai
|
Tahunan
FVr,1
Setengah-tahunan
Kwartalan
Bulanan
Harian
|
Po(1+r)
Po[1+(r/2)]²
Po[1+(r/4)]
Po[1+(r/12)]
Po[1+(r/365)]
|
1.1200.(p=1)
1.1236.(p=2)
1.1255.(p=4)
1.1268.(p=12)
1.1275.(p=365)
|
Sumber:
Weston dan Copeland (1995:73), Edisi Bahasa Indonesia
Keterangan: P = 2 artinya pangkat dua; Po artinya
pengeluaran (investasi) pd awal tahun; r = suku bunga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar