Rabu, 20 November 2013

Artikel Pasar Modal

Akademisi Berpotensi Besar Sebagai Investor Di Pasar Modal Indonesia
November 19, 2013 - Ekonomi
YOGYAKARTA (Berita):  Hari ini PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembalimenyelenggarakan rangkaian sosialisasi yang digelar di kota pelajar Yogyakarta. Pertemuandan diskusi bersama media menjadi salah satu agenda dirangkaikan dengan beberapa kegiatansosialisasi yang ditujukan kepada investor melalui kerjasama dengan Perusahaan Sekuritas danbeberapa kampus di kota ini.
Sosialisasi kepada kalangan akademis di kampus, khususnya mahasiswa menjadiperhatian khusus KSEI dalam sosialisasi ini. Hal ini tidak lepas dari besarnya minatmahasiwa untuk menjadi investor di pasar modal Indonesia yang tercermin dari pesatnyapertumbuhan jumlah investor di kota ini. Dalam rangkaian kegiatan sosialisasi kali ini,kampus yang menjadi tujuan kunjungan adalah Universitas Atma Jaya, Universitas Kristen DutaWacana dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Berdasarkan data di KSEI, hingga tanggal 31 Oktober 2013 tercatat sebanyak 4.751investor yang berdomisili di DIY. Angka ini tumbuh hampir sekitar 20% selama tahun terakhir2013. Yang sangat menggembirakan dan cukup menjanjikan, sebagian besar investor baru dikota Yogyakarta berasal dari kalangan mahasiswa, melalui program-program edukasi pasar modaldi kampus-kampus. Angka ini diperkirakan masih akan tumbuh dengan cepat, dengan perkiraantotal jumlah investor di Yogyakarta hingga tahun ini dapat mencapai sekitar 6.000 individu.
Walaupun terlihat sudah cukup tinggi, potensi masyarakat untuk berinvestasisebenarnya masih sangat besar. Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum KSEI,Rasmi Maryda Ramyakim atau yang akrab disapa Kiki menyampaikan “Berbagai kasus buruk yangmerugikan investor di pasar modal kita memang tidak bisa dipungkiri menjadikan pasar modalbercitra buruk Masyarakat umumnya masih berpandangan bahwa berinvestasi di pasar modaladalah investasi yang tidak aman.
Dibandingkan dengan total penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 240 juta, jumlahinvestor pasar modal baru mencapai sekitar 400 ribu orang atau 0,2% dari total pendudukIndonesia. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pasar modal untuk terus berupayameningkatkan jumlah investor domestik” papar Kiki.
Minat dan partisipasi kalangan akademisi, khususnya mahasiswa untuk mulaiberinvestasi juga dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk perkembangan pasar modal Indonesia.Dari sisi nilai investasi dan aktivitas transaksi, dalam jangka pendek mungkin belum terlalusignifikan, namun sebagai investor yang cukup memiliki bekal pengetahuan berinvetasi,investor seperti ini dalam jangka panjang akan sangat positif mensupport kekuatan investordomestik dalam mempertahankan pasar modal kita.
Kiki menyampaikan “Kita belajar dari beberapa kali krisis ekonomi yang mempengaruhipasar kita, seringkali pasar Indonesia terkena dampak lebih hebat karena faktor eksternalyang didominasi oleh investor asing”.
Investor lokal yang ada belum cukup banyak, dan pertumbuhannya sering tersendatkarena ketika terjadi krisis banyak investor lokal yang keluar dan bahkan jera untuk kembaliberinvestasi. Investor dari kalangan akademisi diharapkan lebih kuat bertahan dalammenghadapi dinamika pasar terutama pada saat-saat kritis”.
Untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah investor, KSEI bersama dengan PT Bursa EfekIndonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia sebagai Self Regulatory Organization dipasar modal Indonesia berkomitmen untuk selalu berperan aktif dalam pengembanganinfrastruktur pasar modal Indonesia.
Transparansi informasi dalam berinvestasi bagi investor merupakan salah satu yangmenjadi fokus, antara lain dengan pengembangan Fasilitas AKSes yang telah diimplementasikansejak tahun 2009. Sosialisasi terus dilakukan oleh KSEI agar investor mengerti dan sadarpentingnya Fasilitas AKSes.
Sebagai sarana transparansi informasi dan perlindungan investor, Fasilitas AKSessangat bermanfaat bagi investor guna mencegah peluang terjadinya penyalahgunaan asetinvestasi milik investor oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Peran serta kesadaraninvestor untuk secara aktif melakukan aktivitas investasinya melalui Fasilitas AKSes akanmenciptakan transparansi di industri pasar modal Indonesia.
Secara nasional, baru sebagian kecil investor, yaitu sekitar 13% saja yang sudahmemanfaatkan Fasilitas AKSes. Banyak investor belum tergerak untuk memanfaatkan FasilitasAKSes karena sudah sepenuhnya percaya dengan broker atau Perusahaan Efek tempatnya menjadinasabah. (rel/wie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar