Akademisi
Berpotensi Besar Sebagai Investor Di Pasar Modal Indonesia
November 19, 2013 - Ekonomi
YOGYAKARTA (Berita): Hari ini PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembalimenyelenggarakan rangkaian sosialisasi
yang digelar di kota pelajar Yogyakarta. Pertemuandan diskusi bersama media
menjadi salah satu agenda dirangkaikan dengan beberapa kegiatansosialisasi yang
ditujukan kepada investor melalui kerjasama dengan Perusahaan Sekuritas
danbeberapa kampus di kota ini.
Sosialisasi kepada kalangan akademis di kampus, khususnya
mahasiswa menjadiperhatian khusus KSEI dalam sosialisasi ini. Hal ini tidak
lepas dari besarnya minatmahasiwa untuk menjadi investor di pasar modal
Indonesia yang tercermin dari pesatnyapertumbuhan jumlah investor di kota ini.
Dalam rangkaian kegiatan sosialisasi kali ini,kampus yang menjadi tujuan kunjungan adalah
Universitas Atma Jaya, Universitas Kristen DutaWacana dan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Berdasarkan data di KSEI, hingga tanggal 31 Oktober
2013 tercatat sebanyak 4.751investor yang berdomisili di DIY. Angka ini tumbuh
hampir sekitar 20% selama tahun terakhir2013. Yang sangat menggembirakan dan
cukup menjanjikan, sebagian besar investor baru dikota Yogyakarta berasal dari
kalangan mahasiswa, melalui program-program edukasi pasar modaldi kampus-kampus. Angka ini diperkirakan masih akan
tumbuh dengan cepat, dengan perkiraantotal jumlah investor di Yogyakarta hingga
tahun ini dapat mencapai sekitar 6.000 individu.
Walaupun terlihat sudah cukup tinggi, potensi
masyarakat untuk berinvestasisebenarnya masih sangat besar. Kepala Divisi
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum KSEI,Rasmi Maryda Ramyakim atau yang
akrab disapa Kiki menyampaikan “Berbagai kasus buruk yangmerugikan investor di
pasar modal kita memang tidak bisa dipungkiri menjadikan pasar modalbercitra
buruk Masyarakat umumnya masih berpandangan bahwa berinvestasi di pasar
modaladalah investasi yang tidak aman.
Dibandingkan dengan total penduduk Indonesia yang
berjumlah sekitar 240 juta, jumlahinvestor pasar modal baru mencapai sekitar
400 ribu orang atau 0,2% dari total pendudukIndonesia. Hal ini tentunya menjadi
tantangan bagi pasar modal untuk terus berupayameningkatkan jumlah investor
domestik” papar Kiki.
Minat dan partisipasi kalangan akademisi, khususnya
mahasiswa untuk mulaiberinvestasi juga dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk
perkembangan pasar modal Indonesia.Dari sisi nilai investasi dan aktivitas
transaksi, dalam jangka pendek mungkin belum terlalusignifikan, namun sebagai
investor yang cukup memiliki bekal pengetahuan berinvetasi,investor seperti ini
dalam jangka panjang akan sangat positif mensupport kekuatan investordomestik
dalam mempertahankan pasar modal kita.
Kiki menyampaikan “Kita belajar dari beberapa kali
krisis ekonomi yang mempengaruhipasar kita, seringkali pasar Indonesia terkena
dampak lebih hebat karena faktor eksternalyang didominasi oleh investor asing”.
Investor lokal yang ada belum cukup banyak, dan pertumbuhannya sering tersendatkarena ketika terjadi krisis banyak investor lokal yang keluar dan bahkan jera untuk kembaliberinvestasi. Investor dari kalangan akademisi diharapkan lebih kuat bertahan dalammenghadapi dinamika pasar terutama pada saat-saat kritis”.
Investor lokal yang ada belum cukup banyak, dan pertumbuhannya sering tersendatkarena ketika terjadi krisis banyak investor lokal yang keluar dan bahkan jera untuk kembaliberinvestasi. Investor dari kalangan akademisi diharapkan lebih kuat bertahan dalammenghadapi dinamika pasar terutama pada saat-saat kritis”.
Untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah investor, KSEI
bersama dengan PT Bursa EfekIndonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
sebagai Self Regulatory Organization dipasar modal Indonesia berkomitmen untuk
selalu berperan aktif dalam pengembanganinfrastruktur pasar modal Indonesia.
Transparansi informasi dalam berinvestasi bagi
investor merupakan salah satu yangmenjadi fokus, antara lain dengan
pengembangan Fasilitas AKSes yang telah diimplementasikansejak tahun 2009.
Sosialisasi terus dilakukan oleh KSEI agar investor mengerti dan
sadarpentingnya Fasilitas AKSes.
Sebagai sarana transparansi informasi dan perlindungan
investor, Fasilitas AKSessangat bermanfaat bagi investor guna mencegah peluang
terjadinya penyalahgunaan asetinvestasi milik investor oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab. Peran serta kesadaraninvestor untuk secara aktif melakukan
aktivitas investasinya melalui Fasilitas AKSes akanmenciptakan transparansi di
industri pasar modal Indonesia.
Secara nasional, baru sebagian kecil investor, yaitu
sekitar 13% saja yang sudahmemanfaatkan Fasilitas AKSes. Banyak investor belum
tergerak untuk memanfaatkan FasilitasAKSes karena sudah sepenuhnya percaya
dengan broker atau Perusahaan Efek tempatnya menjadinasabah. (rel/wie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar